Oleh: Sulis Syakhsiyah Annisa | 17 Desember 2011

Makna Kita di Hadapan Pasangan

Kehidupan suami istri adalah salah satu sarana kehidupan meraih amal ibadah terbaik kepada Allah. Tidak sedikit kehidupan rumah tangga yang tak menjadi indah dimata pasangan kita atau mungkin dihadapan kita sendiri. Untuk itu kita harus mengetahui, dapat menempatkan diri dan memelihara kwalitas diri kita terhadap pasangan kita. Bagaimana pasangan kita memandang kita? Dianggapkah, pentingkah,dibutuhkan setiap saatkah, dipercayakah. Sebagai pasangan kita harus konfirmasi, hal ini adalah kunci bagaimana pasangan kita memandang kita.

Sebenarnya yang membuat pasangan kita memiliki persepsi negatif kepada kita hanya satu alasanya “tidak ada kehadiran kita untuk pasangan kita” misalnya : seringkah kita atau pasangan kita saling menawarkan bantuan kepada pasangan kita ” pah..ada yang bisa mama bantu?” ketika kita merasa suami kita membutuhkan sesuatu hal. Bercermin kepada Khadijah terhadap Rasulullah, Rasulullah bersabda “tidak, demi Allah. Allah belum memberiganti dengan istri yang lebih baik daripadanya. Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahannya, dan Allah mengaruniakan kepadaku anak dari dia, tidak dari yang lain..”. Rasulullah sangat puas dengan kehadiran Khadijah yang totalitas. Bercermin dari itu, Oleh karenanya jangan sampai saat pasangan kita membutuhkan kehadiran kita, kita tidak hadir, bahasa sekolahnya “sering absen”.

Kadang kala pasangan kita tidak dapat jujur karena takut dengan respon..misal: “pah..mama dimata papa itu bagaimana sih?” suami menjawab “mama sih sudah is the best..tapi agak boros belanjanya..”. Belum belum istri marah marah “papa sih ga tahu kalau harga harga naik!”.. Padahal kadang kala suami atau istri jujur itu untuk saling mengoreksi, agar sama sama bisa mengontrol diri, sama sama bisa saling toleransi dalam segala hal. Hati hati kadang kala istri bisa terlalu hedonis..Misalnya pusing..jadinya brosing..swiming..shopping..dan ing ing yang lainya, jadinya sibuk sendiri. Apapun dari pasangan kita itu adalah prestasi kita. Inilah makna prestasi kita dihadapan suami atau istri kita, marilah saling melengkapi, saling membutuhkan agar arti kita dihadapan pasangan kita terlengkapi atau lebih berkwalitas, agar ibadah kita dalam rumah tangga baik dimata pasangan kita dan Allah.

Karena cinta itu kata kerja..harus diupayakan..memperbaiki dengan segala upaya tentunya sesuai ridho Allah. Jika ada masalah kecil harus segera dibicarakan, segera menuju solusi bersama. Semua media komunikasi dijalankan, diskusi, keterbukaan dan nasihat nasihati. Jangan sampai memblogking diri. Bersama tapi tidak saling menghadirkan diri, hal ini harus segera dijauhkan, kita harus lebih menjadikan kebersamaan dan kehadiran kita lebih berkwalitas untuk dihadirkan, alhamdulillah kita dihadapkan dengan pernikahan, alhamdulillah dititipkan pasangan hidup hingga jannahNya..

sumber : ustzah Mimin Aminah ( MQ FM bandung)


Tinggalkan komentar

Kategori